Minyak bumi, gas alam, dan
batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup, sehingga disebut
bahan bakar fosil. Proses pembentukannya memerlukan waktu yang sangat lama
sehingga termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Minyak bumi
sering disebut dengan emas cair karena nilainya yang sangat tinggi dalam
peradaban modern. Pertanian, industri, transportasi, dan sistem-sistem
komunikasi sangat bergantung pada bahan bakar ini, sehingga berpengaruh pada
seluruh kegiatan kehidupan suatu bangsa.
Minyak
bumi dan gas alam merupakan sumber utama energi dunia, yaitu mencapai 65,5%,
selanjutnya batubara 23,5%, tenaga air 6%, serta sumber energi lainnya seperti
panas bumi (geothermal), kayu bakar, cahaya matahari, dan energi nuklir. Negara
yang mempunyai banyak cadangan minyak mentah (crude oil), menempati posisi
menguntungkan, karena memiliki banyak persediaan energi untuk keperluan
industri dan transportasi, disamping pemasukan devisa negara melalui ekspor
minyak. Minyak bumi disebut juga petroleum (bahasa Latin: petrus = batu; oleum
= minyak) adalah zat cair licin, mudah terbakar dan sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon. Kandungan hidrokarbon dalam minyak bumi berkisar antara 50% sampai
98%. Sisanya terdiri atas senyawa organik yang mengandung oksigen, nitrogen,
dan belerang.
Ada
tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi,
yaitu:
Teori
Biogenetik (Teori Organik)
Menurut
Teori Biogenitik (Organik), disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk
dari beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan tertimbun di
bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian dihanyutkan oleh arus sungai
menuju laut, akhirnya mengendap di dasar lautan dan tertutup Lumpur dalam
jangka waktu yang lama, ribuan dan bahkan jutaan tahun. Akibat pengaruh waktu,
temperatur tinggi, dan tekanan lapisan batuan di atasnya, maka binatang serta
tumbuh-tumbuhan yang mati tersebut berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung
minyak atau gas.
Teori
Anorganik
Menurut
Teori Anorganik, disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat
aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat-zat
organik yang terkubur akibat adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat
seperti minyak yang berisi hidrokarbon.
Teori
Duplex
Teori
Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Teori Duplex
yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi
berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati.
Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal
dari materi nabati.
Akibat
pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah menjadi
batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung
bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya
minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah
dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap
(Trap).
Dalam
suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak
dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi
disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu
perangkap disebut Non Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka gas
selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian bawah. Karena proses
pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi
digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable).