Ketika
dilakukan penggalian di suatu kawasan dekat pantai untuk mengetahui
kejadian-kejadian tsunami masa lalu, sering kali kita susah membedakan mana
yang termasuk lapisan yang dibawa oleh tsunami (endapan tsunami) masa lalu dan
mana lapisan yang dibawa oleh badai. Mengidentifikasi lapisan endapan tsunami
dengan benar dan tepat merupakan tantangan tersendiri bagi peneliti ilmu
kebumian sehingga akhirnya didapat beberapa kali dan kuat tsunami sudah melanda
kawasan tersebut.
Dalam
sebuah tulisan yang berjudul Physical Criteria for Distinguishing Sandy
Tsunami and Storm Deposits Using Modern Examples yang ditulis oleh Morton, R.A., dkk dipublikasi di Jurnal Sedimentary
Geology tahun 2007 halaman 184–207, beliau menjelaskan beberapa perbedaan
antara lapisan yang dibawa oleh tsunami dengan lapisan pasir yang dibawah oleh
badai. Berikut ini beberapa perbedaan yang beliau jelaskan dalam tulisan
tersebut;
- Jarak dari Bibir Pantai; Endapan yang dibawa oleh tsunami dapat mencangkau sampai ratusan bahkan beberapa kilometer dari bibir pantai sedangkan endapan yang dibawa oleh badai biasanya berjarak kurang dari 300 meter dari bibir pantai. Dari jarak endapan ini, bisa dipastikan bahwa apabila kita melakukan penggalian jauh dari bibir pantai dan menemukan lapisan pasir laut dengan kandungan cangkang dan sisa binatang laut, maka bisa dipastikan bahwa itu adalah lapisan tsunami. Namun apabila dilakukan pengalian dekat dengan bibir pantai maka besar kemungkinan itu adalah lapisan endapan pasir laut karena di bawah oleh badai. Kendala lain, endapan tsunami yang ada dekat dengan bibir pantai juga dengan cepat tererosi oleh angin dan air sehingga jejak lapisan tsunami tersebut akan hilang dalam waktu singkat.
- Tebal Endapan; berdasarkan hasil pengalaman survey tsunami purba di kawasan pasifik beliau melihat bahwa endapan tsunami rata-rata memiliki ketebalan kurang dari 25 cm di kawasan jauh dari pantai dan tebal lapisan pasir akibat badai atau angin kencang lebih tebal dari 30 cm di kawasan kurang dari 300 meter dari bibir pantai. Tebalnya lapisan endapan pasir akibat badai ini dikarenakan durasi kejadian badai yang lama pada suatu kawasan, sedangkan tsunami terjadi dalam waktu singkat sehingga lapisannya lebih tipis.
Perbedaan bentuk perlapisan antara endapan karena tsunami dan badai(Sumber:Morton, R.A., dkk, 2007)
- Frekuensi Kejadian; Kejadian tsunami akibat gempa besar biasanya terjadi dalam periode ulang yang sangat lama. Dalam satu dekade saja, paling ada kejadian 1 kali tsunami sehingga lapisan endapan tsunami antara kejadian terakhir dengan kejadian sebelumnya akan ditemukan pada lapisan agak jauh atau lapisan pembatas yang tebal. Sedangkan kejadian badai dapat terjadi puluhan kali dalam satu dekade sehingga pembatas lapisan endapan pasir akibat badai satu dengan sebelumnya bisa sangat dekat atau tipis.
- Besar Butir dan Elevasi Endapan; ukuran butir yang dibawah oleh tsunami tentu akan lebih besar-besar dibanding dengan ukuran butir yang dibawah oleh badai. Hal ini tentu dikarenakan energi tsunami yang sangat besar dibandingkan dengan energi badai. Dalam beberapa kasus malah tsunami dapat membawa batu ukuran Boulder (bongkah dengan diameter >25 cm) sampai beberapa puluh meter dari bibir pantai. Angin badai tentu tidak akan sanggup mengangkut batu ukuran boulder, yang angin badai sanggup angkat paling sebatas pasir dan kerikil. Selain ukuran butir yang besar-besar, endapan tsunami juga biasanya masih bisa terendapkan pada elevasi lebih dari 5 m dari permukaan laut sedangkan lapisan akibat badai biasanya terdapat pada elevasi kurang dari 4 meter dari permukaan laut.
A. Kawasan
terbentuknya endapan pasir akibat tsunami.
B. Kawasan terbentuknya endapan pasir akibat badai.
(Sumber: Morton, R.A., dkk, 2007)
- Komposisi Endapan; Di dalam endapan pasir akibat tsunami akan ditemukan banyak sekali batu ukuran boulder sampai dengan kerikil dan serpihan-serpihan batu koral, cangkang kerang dan lumpur organik yang banyak yang berasal dari dasar laut atau dari rawa. Sedangkan dalam endapan pasir yang dibawa oleh badai, sangat jarang bahkan tidak ditemukan lumpur organik namun tetap ditemukan serpihan-serpihan kecil cangkang kerang dalam jumlah yang banyak.
Sumber :
http://www.ibnurusydy.com/paleo-tsunami-bedakan-endapan-tsunami-dgn-endapan-badai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.