10. Pavlopetri - Yunani
Para geo-arkeologi laut kembali
membuat prestasi besar dengan keberhasilannya mengungkap keberadaan kota kuno
yang terendam di bawah laut. Kota bernama Pavlopetri di Yunani ini diperkirakan
eksis pada jaman perunggu yakni 5000-6000 tahun lalu atau 12000 tahun lebih
awal dari yang diperkirakan semula. Yang menarik, jejak keberadaan kota yang
tenggelam 4-5 meter di bawah laut ini masih terlihat jelas, termasuk runtuhan
bangunan serta benda-benda peninggalannya seperti tembikar, keramik, dll.
Para ahli memperkirakan, inilah
kota bawah laut tertua di dunia yang berhasil ditemukan. "Diperkirakan
kota yang tenggelam ini adalah kota pelabuhan. Hal ini ditandai dari bangkai
kapal yang berada di dekatnya. Penemuan keramik zaman neolitikum, merupakan
suatu yang luar biasa. Kota ini dulunya adalah tempat perdagangan barang dan
jasa yang maju," ujar.Geo-arkeologi laut Dr Nic Flemming dari National
Oceanography Centre, Southampton. Kotanya masih sangat lengkap. Bangunan rumah,
jalan, halaman, gedung peribadahan, kuburan, semuanya sudah dipetakan
menggunakan perlengkapan 3-D digital yang paling mutakhir.
Pavlopetri dulunya diperkirakan
berasal dari periode Mycenaean (sekitar 1680-1180 SM), dari masa sejarah Yunani
Kuno yang kaya akan kesusasteraan dan mitos. Dari benda-benda tembikar Neolitis
yang baru saja ditemukan menunjukkan tempat ini mungkin telah ditempati sejak
sedikitnya 2800 SM. Dengan mempelajari tempat bahari penting ini, peneliti
berharap untuk dapat lebih mengerti tentang peninggalan dari masyarakat Yunani
Zaman Perunggu.
9. Cliff Palace, Colorado
Tempat yang disebut dengan Istana Tebing
ini terletak di Mesa Verde National Park, Colorado. Bangunan unik ini dibangun
oleh masyarakat Amerika Utara pada zaman dahulu. Desain konstruksi yang unik
ini memiliki tujuan sebagai pendinginan dari sengatan matahari yang panas pada
masa itu.
Kita tidak bisa meremehkan begitu saja
bangunan – bangunan zaman dahulu. Terkadang, dengan teknologi modern sekalipun,
belum tentu dapat menghasilkan bangunan serupa dengan fungsi yang sama pula.
arsitektur zaman kuno memang luar biasa, menandakan bahwa pencapaian ilmu
pengetahuan pada masa itu tergolong maju
8. Akrotiri, Santorini
Peradaban Minoan Crete adalah nama untuk
raja Minos mitos, pembangun labirin. Ada bahan tertulis kurang peninggalan dari
Minoa sehingga kita tidak tahu apa yang mereka sebut sendiri.
Seluruh peradaban itu dilupakan sampai
pergantian abad ke-20. Dengan penemuan istana besar di Knossos kemuliaan dari
Minoa ditemukan kembali.
Dismaping Knossos yang terkenal saya
telah menyertakan Minoan, Akrotiri di pulau Santorini.Santorini, atau Thera,
adalah rumah dari gunung berapi Thera. Ledakan Thera sekitar 1600 SM, salah
satu letusan terbesar dalam sejarah, membawa runtuhnya kekaisaran Minoan.
Penemuan Akrotiri pada tahun 1967
memperjelas tentang peninggalan lukisan-lukisan yang sangat terpelihara dengan
baik, perumahan yang mempunyai tiga tingkat, dan komplek pemukiman yang diatur
sedemikian rumitnya.
Sistem penyediaan air menunjukkan
orang-orang Akrotiri memiliki akses ke air panas dan dingin, air panas didapat
dari sumber gunung berapi (yang kelak akan memusnahkan peradaban mereka)
7. Tikal, Guatemala
Tikal pernah menjadi ibukota
dari kerajaan Maya dan sebuah kota besar di Dunia Baru. Situs ini diperkirakan
ada dari ~ 200-900 Masehi.Berkat pelestarian peninggalan sejarah dengan sangat
baik , hari ini banyak yang bisa diketahui tentang kemegahan Tikal pada
puncaknya, serta raja-raja kuat yang memerintah di sana.
Sementara situs ini
kadang-kadang - seperti lainnya reruntuhan Dunia Baru - terdaftar sebagai
peninggalan'situs misterius', penelitian menunjukkan bahwa lokasi tanah di
situs ini tidak dapat mendukung sejumlah besar orang bermukim di sana.
Situs megah ini diabaikan
terjadi selama beberapa tahun dan kota itu ditinggalkan sampai hutan yang lebat
menutupinyaTampaknya bagaimanapun, bahwa beberapa penduduk setempat tahu
keberadaannya selama tahun-tahun untuk rumor dari sebuah kota yang hilang di daerah
tersebut berlangsung.
Ekspedisi terorganisir pertama
menemukan kota bangsa maya ini pada tahun 1848. Apa yang mereka temukan adalah
salah satu situs terbesar yang masih hidup Dunia Baru arkeologi. Ada piramida
dengan tinggi sampai 70m , istana kerajaan, prasasti monumental dan arena
bermain untuk pertandingan bola suku Maya.
6. Timgad, Aljazair
Timgad, atau bahasa latinnya
Colonia Marciana Ulpia Traiana Thamugadi , adalah tipikal kota yang hilang dari
cerita petualangan. Setelah keindahan kota didirikan di padang gurun atas
perintah Kaisar Trajan , kota ini selamat dari pergolakan kekaisaran dan tumbuh
menjadi kota perdagangan yang besar. Setelah dijarah dan dirampok pada abad
ke-5, kota ini terlahir kembali sebagai pusat dari kehidupan Kristen. Sebuah
perampokan dan penjarahan besar-besaran kedua terjadi di abad ke-7 oleh
Vandalisme menyebabkan ditinggalkannya kota ini sekali lagi.
Ketika Pasir Sahara menutupi
situs ini secara tidak langsung juga mengawetkan peninggalan kota sampai
ditemukan kembali pada 1881. Sekarang reruntuhan kota memberikan wawasan yang
cemerlang pada kota-kota provinsi Romawi di Afrika. Jalan-jalan mengikuti
bidang-bidang yang sempurna, seperti yang Anda harapkan dari sebuah kota yang
dibangun untuk dengan tatanan masyarakat modern. Hari ini di situs Anda dapat
melihat lengkungan Trajan, pemandian dan kuil Jupiter. kuil sebagaian besar
dari dewa di Roma, menunjukkan pentingnya kota. Sebuah grafiti di forum
berbunyi "Untuk berburu, mandi, bermain game dan tertawa. Ini adalah
hidup! "
5. Machu Picchu, Peru
Machu Picchu - adalah sebuah situs Inca
pra-Columbus yang terletak 2.430 meter (7.970 kaki) di atas permukaan laut. Hal
ini terletak di punggung bukit gunung di atas Lembah Urubamba di Peru, yang 80
kilometer (50 mil) barat laut Cuzco dan melalui mana mengalir Sungai Urubamba.
Kebanyakan arkeolog percaya bahwa Machu Picchu
dibangun sebagai kawasan bagi kaisar Inca Pachacuti (1438-1472). Sering disebut
sebagai "The Lost Kota Inca", mungkin ikon paling akrab Dunia Inca.
Suku Inca mulai membangun perkebunan
sekitar tahun 1400 tapi itu ditinggalkan sebagai situs resmi untuk para
penguasa Inca satu abad kemudian pada saat penaklukan Spanyol Kekaisaran Inca.
Meskipun dikenal secara lokal, itu tidak diketahui oleh dunia luar sebelum
dibawa ke perhatian internasional pada tahun 1911 oleh sejarawan Hiram Bingham
Amerika. Sejak itu, Machu Picchu telah menjadi daya tarik wisata yang penting
dan, karena tidak ditemukan dan dijarah oleh Spanyol setelah mereka menaklukkan
suku Inca, penting sebagai situs budaya.
4. Mohenjo-Daro, Pakistan
Mohenjo-daro adalah salah satu
situs dari sisa-sisa permukiman terbesar dari Kebudayaan Lembah Sungai Indus,
terletak di propinsi Sind, Pakistan. permukiman kota pertama di dunia,
bersamaan dengan peradaban Mesir Kuno, Mesopotamia dan Yunani Kuno. Reruntuhan
bersejarah ini dimasukkan oleh UNESCO ke dalam Situs Warisan Dunia. Arti dari
Mohenjo-daro adalah "bukit orang mati". Seringkali kota tua ini
disebut dengan "Metropolis Kuno di Lembah Indus".
Mohenjo-daro dibangun sekitar
tahun 2600 SM, tetapi dikosongkan sekitar tahun 1500 SM. Mohenjo-daro terletak
di sebuah bubungan zaman Pleistosen di tengah-tengah dataran banjir Sungai
Sindhu. Bubungan tersebut kini terkubur oleh pembanjiran dataran tersebut,
tetapi sangat penting pada zaman Peradaban Lembah Indus. Bubungan tersebut
memungkinkan kota Mohenjo-daro berdiri di atas dataran sekelilingnya. Situs
tersebut terletak di tengah-tengah jurang di antara lembah Sungai Sindhu di barat
dan Ghaggar-Hakra di timur.
Peradaban Lembah Indus (c.
3300-1700 SM, f. 2600-1900 SM) adalah sebuah peradaban sungai kuno yang
berkembah di lembah sungai Indus di India Kuno (kini di Pakistan dan India
Barat Laut). Peradaban ini juga dikenal sebagai "Peradaban Harappa."
Beberapa arkeolog berpendapat bahwa Peradaban Indus mencapai jumlah lima juta
penduduk pada puncaknya.
Saat ini, lebih dari seribu kota
dan permukiman telah ditemukan, terutama di lembah Sungai Sindhu di Pakistan
dan India barat laut.Mohenjo-daro memiliki bangunan yang luar biasa, karena
memiliki tata letak terencana yang berbasis grid jalanan yang tersusun menurut
pola yang sempurna. Pada puncak kejayaannya, kota ini diduduki sekitar 35.000
orang. Bangunan-bangunan di kota ini begitu maju, dengan struktur-struktur yang
terdiri dari batu-bata buatan lumpur dan kayu bakar terjemur matahari yang
merata ukurannya.
Mohenjo-daro adalah sebuah kota
yang cukup terlindungi. Walau tak ada tembok, namun terdapat menara di sebelah
barat pemukiman utama, dan benteng pertahanan di selatan. Mohenjo-daro telah
dimusnahkan dan dibangun kembali setidaknya tujuh kali. Setiap kali, kota baru
dibangun terus di atas kota lama. Pembanjiran dari Sungai Indus diduga menjadi
penyebab kerusakan.
3. Petra, Yordania
Petra adalah sebuah situs arkeologikal
di Yordania, terletak di dataran rendah di antara gunung-gunung di timur Wadi
Araba, lembah besar yang berawal dari Laut Mati sampai Teluk Aqaba.Salah satu
dari 7 keajaiban dunia yang baru adalah Petra.
Petra adalah kota yang didirikan dengan
memahat dinding-dinding batu di Yordania. Petra berasal dari bahasa Yunani yang
berarti 'batu'. Petra merupakan simbol teknik dan perlindungan.
Kata ini merujuk pada bangunan kotanya
yang terbuat dari batu-batu di Wadi Araba, sebuah lembah bercadas di Yordania.
Kota ini didirikan dengan menggali dan mengukir cadas setinggi 40 meter.
Petra merupakan ibukota kerajaan
Nabatean. Didirikan sembilan tahun sebelum Masehi sampai dengan tahun ke-40 M
oleh Raja Aretas IV sebagai kota yang sulit untuk ditembus musuh dan aman dari
bencana alam seperti badai pasir.
Suku Nabatean membangun Petra dengan
sistem pengairan yang luar biasa rumit. Terdapat terowongan air dan bilik air
yang menyalurkan air bersih ke kota, sehingga mencegah banjir mendadak. Mereka
juga memiliki teknologi hidrolik untuk mengangkat air.Terdapat juga sebuah
teater yang mampu menampung 4.000 orang. Kini, Istana Makam Hellenistis yang
memiliki tinggi 42 meter masih berdiri impresif di sana.
Sebenarnya, asal usul suku Nabatean tak
diketahui pasti. Mereka dikenal sebagai suku pengembara yang berkelana ke
berbagai penjuru dengan kawanan unta dan domba.
Warga Petra awal adalah penyembah
berhala. Dewa utama mereka adalah Dushara (Dzu as-Shara/Dusares}, yang disembah
dalam bentuk batu berwarna hitam dan berbentuk tak beraturan. Dushara disembah
berdampingan dengan Allat, dewi Bangsa Arab kuno.
Mereka sangat mahir dalam membuat tangki
air bawah tanah untuk mengumpulkan air bersih yang bisa digunakan saat mereka
bepergian jauh. Sehingga, di mana pun mereka berada, mereka bisa membuat galian
untuk saluran air guna memenuhi kebutuhan mereka akan air bersih.
Pada awalnya Petra dibangun untuk tujuan
pertahanan. Namun belakangan, kota ini dipadati puluhan ribu warga sehingga
berkembang menjadi kota perdagangan karena terletak di jalur distribusi barang antara
Eropa dan Timur Tengah.
Pada tahun 106 Masehi, Romawi mencaplok
Petra, sehingga peran jalur perdagangannya melemah. Sekitar tahun 700 M, sistem
hidrolik dan beberapa bangunan utamanya hancur menjadi puing. Petra pun
perlahan menghilang dari peta bumi saat itu dan tinggal legenda.
Di abad ke-14 Masehi, sebuah masjid
dibangun di sini dengan kubah berwarna putih yang terlihat dari berbagai area
di sekitar Petra. Harun tiba di wilayah Yordania sekarang ketika mendampingi
Nabi Musa membawa umatnya keluar dari Mesir dari kejaran Raja Fir'aun.Saat
berusia 10 tahun, Nabi Muhammad pernah berkunjung ke gunung ini bersama
pamannya.
Setelah Perang Salib di abad ke-12,
Petra sempat menjadi 'kota yang hilang' selama lebih dari 500 tahun (lost
city). Hanya penduduk lokal (suku Badui) di wilayah Arab yang mengenalnya.
2. Troya, Turki
Troya adalah sebuah kota legendaris dan
pusat dari Perang Troya seperti yang diceritakan di dalam Kumpulan
Cerita-cerita Kepahlawanan Yunani terutama di dalam Iliad, salah satu dari dua
puisi kepahlawanan Homer, seorang seniman Yunani Kuno.
Saat ini nama tersebut adalah sebuah
situs arkeologi, lokasi tradisional kota Troya disebut juga Turkish Truva, di
Hisarlık di daerah Anatolia, dekat dengan pantai propinsi Çanakkale di sebelah
barat laut Turki, barat daya Dardanelles di kaki Gunung Ida.
Kota baru Ilium didirikan disana pada
saat dibawah kekuasaan Kaisar Romawi Augustus. Kota ini berkembang hingga
didirikannya kota Konstantinopel dan secara bertahap semakin menurun statusnya
di era Byzantium.Situs arkeologi Troya dimasukkan ke dalam daftar Peninggalan
Sejarah Dunia UNESCO di tahun 1998.
Perang Troya, menurut legenda, adalah
penyerbuan terhadap kota Troyaoleh tentara Akhaia (Yunani Mycenaean), yang
terjadi setelah Paris menculik Helena dari suaminya Menelaos, raja Sparta.
Perang ini merupakan salah satu peristiwa penting dalam mitologi Yunani dan
diceritakan di banyak karya sastra Yunani.
Pada Perang Troya, para prajurit Yunani
bersembunyi di dalam Kuda Troya yang berukuran raksasa yang ditujukan sebagai
pengabdian kepada Poseidon. Kuda Troya tersebut menurut para petinggi Troya
dianggap tidak berbahaya, dan diizinkan masuk ke dalam benteng Troya yang tidak
dapat ditembus oleh para prajurit Yunani selama kurang lebih 10 tahun perang
Troya bergejolak. Pada malam harinya, pasukan Yunani keluar dari perut kuda
kayu tersebut dan akhirnya merebut kota Troya.
1. Pompeii, dan Herculaneum
Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi
kuno di wilayah Campania, Italia. Pompeii hancur oleh letusan gunung Vesuvius
pada 79 M. Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan segala
isinya menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali
.Kota ini berdiri di lokasi yang terbentuk dari aliran lava ke arah utara di
hilir Sungai Sarnus.
Pada abad pertama M, Pompeii hanyalah
salah satu dari sekian kota yang berlokasi di sekitar kaki Gunung Vesuvius.
Wilayah ini cukup besar jumlah penduduknya yang menjadi makmur karena daerah
pertaniannya subur. Beberapa kelompok kota kecil di sekitar Pompeii seperti
Herculaneum juga menderita kerusakan atau kehancuran oleh tragedi letusan
Vesuvius.
Didirikan sekitar abad ke-6 SM oleh
orang-orang Osci atau Oscan, kelompok masyarakat di Italia tengah. Saat itu,
kota ini digunakan sebagai pelabuhan oleh pelaut Yunani dan Fenisia. Pada tahun
62 M, sebuah gempa bumi hebat merusakkan Pompeii bersama banyak kota lainnya di
Campania. Di masa antara tahun 62 M hingga letusan besar Vesuvius tahun 79 M,
kota ini dibangun kembali, mungkin lebih megah dalam bidang bangunan dan karya
seni dari sebelumnya.
Pada awal Agustus tahun 79, mata air dan
sumur-sumur mengering. Getaran-getaran gempa ringan mulai terjadi pada 20
Agustus 79 , dan menjadi semakin sering pada empat hari berikutnya, namun
peringatan-peringatan itu tidak disadari orang, dan pada sore hari tanggal 24
Agustus, sebuah letusan gunung berapi yang mematikan terjadi. Ledakan itu
merusakkan wilayah tersebut, mengubur Pompeii dan daerah-daerah pemukiman
lainnya. Kebetulan tanggal itu bertepatan dengan Vulcanalia, perayaan dewa api
Romawi.