Benua Atlantis yang hilang itu adalah Indonesia ?

MUSIBAH alam beruntun dialami Indonesia. Mulai dari tsunami di Aceh hingga yang mutakhir semburan lumpur panas di Jawa Timur. Hal itu mengingatkan kita pada peristiwa serupa di wilayah yang dikenal sebagai Benua Atlantis. Apakah ada hubungan antara Indonesia dan Atlantis?

Gambaran tentang Benua Atlantis sepenuhnya bersumber dari Catatan Plato (427 – 347 SM) dalam dua karyanya, yaitu Timaeus dan Critias. dalam bukunya yang diberi judul Timaeus, Plato bercerita sangat menarik tentang Atlantis, Berikut ini kutipannya:

“Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.”


Terjemahan Latin Timaeus, dibuat pada abad pertengahan.

Plato menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa, pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang hilang atau Atlantis.


Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Prof. Arysio Nunes dos Santos, seorang atlantolog, geolog, dan fisikawan nuklir asal Brazil, menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun, ia mempublikasikan hasil penelitiannya dalam sebuah buku : Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization (2005). Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.

Konteks Indonesia

Bukan kebetulan ketika Indonesia pada tahun 1958, atas gagasan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja melalui UU no. 4 Perpu tahun 1960, mencetuskan Deklarasi Djoeanda. Isinya menyatakan bahwa negara Indonesia dengan perairan pedalamannya merupakan kesatuan wilayah nusantara. Fakta itu kemudian diakui oleh Konvensi Hukum Laut Internasional 1982. Merujuk penelitian Santos, pada masa puluhan ribu tahun yang lalu wilayah negara Indonesia merupakan suatu benua yang menyatu. Tidak terpecah-pecah dalam puluhan ribu pulau seperti halnya sekarang.

Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.


Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru / Sumeru / Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.

Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau menara peninjauan (watch tower) , Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol). Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, ia bersikukuh bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera (ocean) secara menyeluruh.

Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi secara menyeluruh. Pendapat itu kemudian ditentang oleh ahli-ahli di kemudian hari seperti Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan Stephen Hawking.



Peta Atlantis menurut Arysio Nunes dos Santos dalam bukunya Atlantis, The Lost Continent Finally Found terletak di Indonesia.

Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.

Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk / posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”

Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni :

pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia.

Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.


Ketiga, soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian meresap ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui), tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus di Sidoarjo, pernah dilakukan remote sensing, penginderaan jauh, yang menunjukkan adanya sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan kanalisasi itu bekas penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.



Maka dari itu Indonesia merupakan wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis, tentu harus membuat kita bersyukur. Membuat kita tidak rendah diri di dalam pergaulan internasional, sebab Atlantis pada masanya ialah pusat peradaban dunia. Namun sebagai wilayah yang rawan bencana, sebagaimana telah dialami oleh Atlantis itu, sudah saatnya kita belajar dari sejarah dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir untuk dapat mengatasinya.

Refference :

10 Pemandangan Indah Dari Proses Geologi

Haii Sobat Geologist pada kesempatan kali ini saya akan share mengenai 10 pemandangan yang indah terjadi akibat proses - proses geologi Selamat Menyimak


1. The Wave, Amerika Serikat. 

Terletak di antara Arizona dan Utah, Amerika Serikat. Batu merah menakjubkan ini berada di perbatasan Arizona dan Utah, Amerika Serikat.

The Wave terbentuk dari gundukan pasir berusia 190 juta tahun yang telah berubah menjadi batu. Guna menuju tempat ini hanya dapat diakses  dengan berjalan kaki melalui jalan kecil menanjak sejauh tiga mil.

2. Antelope Canyon, Arizona, Amerika Serikat. 


Ngarai Antelope atau Antelope Canyon adalah sebuah ngarai terkenal yang berada di Page, Coconino County, Arizona, Amerika Serikat.

Daerah ngarai ini masuk ke dalam kompleks Navajo Indian Reservation, daerah penampungan terbesar untuk suku Indian Diné dari Amerika Utara, yang juga disebut Navaho atau Navajo.

Antelope Canyon terbentuk oleh erosi Batuan Pasir Navajo, terutama akibat banjir bandang dan kemudian karena proses sub-aerial.

3. Great Blue Hole, Belize.

Bagian dari Lighthouse Reef System,  Great Blue Hole terletak sekitar 60 mil dari daratan Kota Belize. Berbentuk seperti lubang besar hampir sempurna, dengan kedalaman sekitar 125 meter dan diameternya 300 meter.

Lubang ini terbentuk selama beberapa peristiwa glasiasi Kuarter ketika permukaan air laut jauh lebih rendah - analisis penemuan stalaktit di Great Blue Hole menunjukkan formasi yang telah terjadi 153.000, 66.000, 60.000, dan 15.000 tahun yang lalu

Kedalaman air inilah yang membuat warnanya menjadi sangat biru. Ini diyakini sebagai lubang laut terbesar di dunia dan memiliki daya tarik besar untuk para penyelam.


4. Crystal Cave of the Giants (Meksiko). 


Ditemukan jauh di dalam sebuah tambang di Chihuahua, Meksiko. Dikenal dengan “the Sistine Chapel of crystals”, Mexico’s Cueva de los Cristales (Gua Kristal).

Gua kristal ini mengandung kristal-kristal alami yang terkenal di dunia. Kristal tersebut memiliki panjang rata-rata 11 meter.


5. Eye of the Sahara atau 'Mata Sahara' (Mauritania). 

Sebuah daratan di Mauritania bagian barat-selatan Gurun Sahara memiliki tampilan yang spektakuler. Lingkaran berulir dengan diameter 30 mil -- seperti mata. Saking besarnya ini bisa dilihat dari luar angkasa. 

Formasi ini awalnya diduga sebagai dampak tubrukan meteorit, namun ahli geologi saat ini meyakini sebagai hasil peninggian tanah dan erosi. Namun, hal yang menyebabkan bentuknya menjadi sirkular, masih misterius.


6. Blue Lake Cave (Brazil). 


Daerah Mato Grosso do Sul di Brazil memiliki beberapa danau bawah tanah nan indah. Ada Gruta do Lago Azul, Gruta do Mimoso, dan Aquario Natural.

Yang paling terkenal, Gruta do Lago Azul atau Gua Danau Biru -- dihiasi stalaktit dan stalagmit dan danau biru yang luar biasa. 


7. Giants Causeway (Irlandia).


Giants Causeway adalah hasil dari letusan gunung berapi kuno meliputi area seluas 40.000 yang terdiri dari potongan kolom-kolom.

Terletak di pantai utara-timur Irlandia Utara, sebagian besar kolom berbentuk heksagonal, meskipun ada juga beberapa yang segi empat, lima, tujuh dan delapan. Kolom tertinggi adalah 12 meter, dan tinggi laba yang mengeras di tebing adalah 28 meter.


8. Hell Gate (Turkmenistan). 

Terdapat di Gurun Karakum di  Turkmenistan, dekat desa  terpencil Derweze yang dihuni 350 orang.
Di tempat ini terdapat sebuah kawah selebar 60 meter dan dalam 20 meter.  Kawah ini terus-menerus mengeluarkan api dan terbakar selama 38 tahun. Oleh penduduk setempat, kawah membara ini disebut sebagai Kawah Gas Darvaza atau juga lebih terkenal sebagai 'Gerbang Neraka'.

Kawah ini bisa terlihat dari jarak beberapa kilometer. Ini bukan fenomena alam, melainkan hasil dari kecelakaan industrial. Pada tahun 1971, sebuah rig pengeboran Uni Soviet tak sengaja mengenai gua bawah tanah yang menyimpan gas dalam jumlah yang masif.


9. Wave Rock (Australia)

Wafe Rock atau batu ombak adalah formasi batuan alam yang terletak di Australia Barat. Tepatnya di Waverock Wildlife Park, 3 km dari kota Hyden, dan 296 km dari Perth.

Bentuknya seperti ombak laut yang melingkar. Satu gelombang memiliki tinggi sekitar 15 meter dan panjang 110 meter.


10. Chocolate Hills (Philippines). 

Bukit Cokelat lokasinya ada di Bohol, Filipina. Ada lebih dari 1.2068 bukit berbentuk kerucut sempurna dengan ukuran hampir sama yang tersebar di area seluas lebih dari 50 km persegi. Bahkan ada yang menyebut jumlahnya sekitar 1.775 bukit.

Bukit Cokelat merupakan contoh yang luar biasa topografi karst berbentuk kerucut, terbentuk dari sejenis batu kapur laut yang tererosi dan menyatu dengan lapisan tanah liat di bawahnya yang mengeras.

Pada sebuah piagam di Bohol tertulis: "Pembentukan tanah (bukit) yang unik berasal dari proses pengangkatan coral, hujan dan erosi."

FIELD TRIP



Divisi 1 dengan bangga mempersembahkan
"EKSPLORATION TO THE SOUTH KUTEI BASIN"

Kepada teman-teman anggota dan pengurus SM diharapkan dapat berpartisipasi dalam acara ini pada:

Minggu, 21 September 2014
Dome, 08.00- Selesai

Diharapkan membawa dan mengenakan:
1. baju lengan panjang
2. celana panjang
3. kertas hvs dan papan scener
4. topi
5. uang 20 ribu untuk makan siang
6. air minum
7. kamera digital

Salam GEOLOGI!!!!!!!!!

Peserta Lolos Seleksi Tahap Akhir

Selamat Malam Rekan Geologi

Berikut merupakan daftar peserta yang terpilih menjadi bagian dari SM-IAGI STT MIGAS BALIKPAPAN :



Selamat Bergabung !!!!

Peserta yang Lolos Seleksi Tahap Awal SM-IAGI STT MIGAS BALIKPAPAN

Selamat malam kawan geologi !!!

Berikut peserta yang lolos seleksi tahap awal :


Untuk tahap selanjutnya akan dilaksanakan pada:

Tanggal/Hari    : 17 September 2014/ Rabu
Tempat             : Perpustakaan Daerah Balikpapan
Waktu              : 09.00 WITA

Para peserta yang telah dinyatakan lolos silahkan melakukan interview serta mempersiapkan CV.

PIT IAGI 43, 2014


Under Maintenance


Berburu Singkapan Bersama SM IAGI STT MIGAS Balikpapan Part 1

Kami dari SM IAGI STT MIGAS BALIKPAPAN memiliki agenda untuk berburu outcrop. Perburuan outcrop ini bertujuan untuk menambah wawasan kami di lapangan dan menerapkan ilmu yang kami peroleh. Perburuan kami dimulai pada tanggal 19 agustus 2014, kami memulainya di daerah sekitar Gunung Bahagia yang berseberangan dengan hotel bandara dengan koordinat GPS (0487199, 9859952) , kondisi cuaca saat itu mendung dan jarak yang di tempuh dari jalan utama sekitar 500 meter. Di sini kami menemukan 1 outcrop yang terdiri atas 4 lapisan sedimentasi.


Tampak foto panorama pada outcrop di depan hotel bandara sepinggan



Bidang perlapisan antara batu bara dan soil dengan tinggi batu bara dan soil 1 meter


Memiliki Laminasi dan Sisipan Oksidasi besi


Bidang perlapisan antara lanau dan batu pasir tinggi batu pasir  1,8 meter dan tinggi lanau  0,7 meter




Bidang perlapisan antara lempung dan lanau tinggi lempung 1,5 meter

Menurut data yang kami dapat menyimpulkan bahwa daerah tersebut merupakan bagian dari sepinggan bed karena penciri daerah tersebut yang menunjukkan bahwa daerah tersebut termasuk daerah delta hal ini pun diperkuat dari fosil yang di identifikasi pada sampel di lokasi yang menyimpulkan bahwa daerah tersebut merupakan daerah mouth bar. (Iksansyah Putra Pratama, IPA 2014)
Namun yang menjadi pertanyaan selanjutnya kami menemukan sesuatu yang kami duga itu merupakan sebuah fosil yang bernama schlumbergria. Sesuatu yang kami duga fosil dengan nama schlumbergria ini memiliki ukuran bermacam – macam. Dari yang besar hingga kecil,bertaburan sepanjang jalan yang kami lewati saat menuju ke outcrop. Namun kami masih belum bisa menyimpulkan apakah ini benar fosil yang bernama schlumbergira atau bukan. Menurut data yang saya baca menyimpulkan bahwa schlumbergria hanya hidup pada daerah – daerah tertentu,karena tidak semua daerah schlumbergria ini dapat berkembang. Syarat – syaratnya meliputi perairan yang bersih,arusnya tenang,cukupnya penyinaran matahari. Di kutip dari majalah FOSI bahwa saat ini keberadaan schlumbergria di temukan pada daerah pantai di daerah Lombok. Untuk lokasi outcrop di hotel bandara ini memiliki strike N80 E dan dip 26  dan Memiliki azimuth 11 .

Setelah pengambilan data pada outcrop didaerah sepinggan kemudian kami melanjutkan perburuan outcrop selanjutnya di daerah perumahan Bukit Damai Indah (BDI). Utnuk di daerah BDI kali ini kami menemukan 3 outcrop. Untuk outcrop di daerah BDI ini masih termasuk kedalam wilayah sepinggan bed dan dulunya di perkirakan wilayah delta front.



Foto panorama out crop pertama di daerah Perumahan BDI

Ketebalan lapisan pada daerah ini memiliki ketebalan sekitar 5 meter. Pada lapisan pasir tampak adanya sisipan batu lempung di antara lapisan pasir.


Foto lapisan pasir dengan sisipan lempung diantara lapisan pasir



Pada lapisan pasir dengan ketebalan 8 cm terdapat lensa berupa lempung


Setelah pengambilan data pada outcrop pertama selesai kami melanjutkan pengambilan data pada outcrop ke dua yang lokasinya tidak berjauhan dengan lokasi outcrop pertama. Jarak yang kami tempuh kurang lebih 50 meter. Dengan kedudukan koordinat pada GPS BDI (0487281, 9861524).


Foto panorama ketinggian singkapan 2,5 meter lapisan paling tua adalah pasir kemudian lanau perselingan pasir,kemudian lempung perselingan lanau

Pada lapisan pasir kami menemukan struktur berupa cross bedding pada lapisan pasir. Ketebalan lapisan sekitar 50 cm.


Foto struktur berupa cross bedding

Kemudian pada lapisan lanau terdapat jejak fosil berupa burrow pada lapisan lanau ini terdapat perselingan laterit


Pada lapisan lanau terdapat jejak fosil berupa burrow

Setelah kami selesai mendeskripsi dan mengukur strike dan dip. Kemudian kami melanjutkan perburuan outcrop kami di daerah Gunung Pancor di sekitar perumahan Pertamina. Lokasi singkapan berada di bawah jembatan medan yang harus kami lewati utnuk menuruni jembatan melalui jalan yang curam yang hanya dapat di lalui dengan berjalan kaki. Sebelumnya kami melapor kepada pihak keamanan di sekitar Perumahan Pertamina. Untuk di lokasi outcrop kali ini kami hanya menemukan pasir massif. Pada outcrop pasir ini kami menemukan adanya rembesan oil.


Foto panorama pada outcrop di Perumahan PERTAMINA

Outcrop pada wilayah ini memiliki azimuth 305 litologi berupa pasir halus lepas (unconsolidated) massif kedudukan berada pada 62 meter dan tinggi singkapan 6 meter.




Rembesan oil pada lapisan pasir massif


Perburuan outcrop pada wilayah perumahan PERTAMINA merupakan perburuan yang terakhir untuk hari pertama. Dikarenakan jam menunjukkan pukul 17.30 dan di lokasi cahaya matahari telah memudar.

Hubungi Kami


Question and Answer


Pre Convention Course - PIT IAGI 2014


Kontes Makalah SM IAGI 2014


Lomba Website Antar SM IAGI 2014


Sejarah SM IAGI STT MIGAS BALIKPAPAN



SEJARAH

Dipelopori oleh pengurus pusat IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) dengan tujuan utama membentuk sistem regenerasi yang kokoh dan berkelanjutan pada tingkat kemahasiswaan, SM-IAGI Balikpapan (Seksi Mahasiswa Ikatan Ahli Geologi Indonesia) diresmikan pada tanggal 24juni 2014 oleh ketua Pengurus daerah Kaltim IAGI Bapak Fajar Alam dan Sekjen IAGI Bapak Adi Gunawan, di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Peresmian SM-IAGI Balikpapan 24 Juni 2014 (Dari kiri ke kanan Diponegoro Ariwibowo (Ketua IAGI STT-MIGAS BALIKPAPAN), Bapak Adi Gunawan. (Sekjen IAGI Kaltim).
Peresmian SM-IAGI Balikpapan 24 Juni 2014 dengan pemukulan gong oleh Bapak Fajar Alam (Ketua Pengda Kaltim)
SM-IAGI Balikpapan pada awal berdirinya dipelopori oleh Mahasiswa Strata 1 Perminyakan Konsentrasi Tehknik Geologi STT MIGAS BALIKPAPAN, kami ingin membuat SM pertama untuk jurusan konsentrasi Geologi di STT Migas. Untuk periode kepengurusan 2014/2015 SM-IAGI Balikpapan di ketuai oleh Diponegoro Ariwibowo, dan Wakilnya Ridjvandra Ranjani. Saat ini SM-IAGI Balikpapan memiliki lima divisi terdiri dari divisi Pendidikan dan Penelitian, Hubungan Masyarakat, media dan komunikasi, Pengembangan dan Pemberdayaan Organisasi, serta Dana Usaha dan Sponsorship, dengan jumlah anggota sebanyak 29 mahasiswa pada periode kepengurusan 2014/2015.

Organigram kepengurusan SM IAGI STT MIGAS BALIKPAPAN Periode 2014/15

    Alhamdulillah dengan Seiring berjalannya waktu, kami seluruh anggota SM-IAGI STT MIGAS BALIKPAPAN akan menjalakan seluruh program kerja yang telah kami agendakan. Dan menjadikan SM-IAGI STT MIGAS BALIKPAPAN untuk semakin aktif dan inovatif dalam berkarya nyata dalam upaya pembangunan nasional meliputi ekstraksi, konservasi dan mitigasi yang berhubungan dengan Geologi di INDONESIA.

Semangat kawan kawan SM-IAGI STT MIGAS BALIKPAPAN !!

Skandal Bre-X, Penipuan Tambang Emas Terbesar Dunia dari Busang



Iming-iming keuntungan besar seringkali menutup mata para investor dari berbagai risiko penipuan yang mungkin dihadapinya. Apalagi, jika dana investasi Anda dibenamkan di perusahaan tambang emas yang tentu saja menjanjikan pundi-pundi uang dalam jumlah besar.
Tapi siapa sangka, salah satu penipuan terbesar dalam sejarah investasi pertambangan emas dunia ternyata terjadi di Indonesia, tepatnya di Kalimantan. Peristiwa itu terjadi pada zaman orde baru dan dikenal dengan sebutan Skandal Tambang Emas Busang atau Skandal Bre-X.
Pada 1993, seorang ahli geolog asal Filipina, Michael de Guzman menjelajahi sejumlah hutan di Kalimantan dan keluar dengan kabar luar biasa. Dia menemukan jutaan ton cadangan emas yang siap ditambang.
Selama tiga tahun setelah itu, Guzman memproduksi ribuan sample emas dan berhasil menarik para investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tambang Kanada tempatnya bekerja, Bre-X Minerals. Harga sahamnya melonjak tajam saat itu.

Hanya satu masalahnya kala itu, tidak ada emas di lokasi tambang Busang, Kalimantan Timur. Guzman adalah penipu yang memberi kesan bahwa perusahaannya menambang banyak emas dan sukses membuat para investor mengguyur perusahaannya dengan dana segar.
Lantas bagaimana skema penipuan itu dijalankan Guzman melalui lokasi tambang emas di Indonesia? Bagaimana nasib Guzman yang kabarnya ditemukan tewas di hutan Kalimantan?

Berawal dari obrolan kecil di restoran Indonesia


John Felderhof (2) dan Michael de Guzman (3)

Michael de Guzman merupakan seorang ahli geologi asal Filipina selalu bermimpi menjadi kaya seumur hidupnya. Dia lantas mencetuskan gagasan salah satu penipuan investasi terbesar di dunia.
Dia berencana meyakinkan dunia bahwa dia berhasil menemukan cadangan emas dalam jumlah besar di Busang, Kalimantan Timur. Tentu saja untuk membuktikannya, dia membutuhkan orang lain agar ceritanya lebih meyakinkan.
Guzman lantas menghubungi ahli geologi lain, John Felderhof yang sangat senang mendengar kabar tersebut. Guzman lalu meyakinkan Felderhof untuk menemukan investor yang mau menanamkan modalnya agar keduanya bisa mengeruk emas di belantara Kalimantan.
Dia meminta untuk mencarikan investor yang berani menghadapi risiko dan pantang menyerah. Felderhof merekomendasikan seorang pengusaha Kanada bernama David Walsh.
Kala itu, Walsh tengah menjabat sebagai CEO Bre-X Gold Minerals, Ltd. perusahaan pertambangan emas di Kanada. Guzman dan Felderhoff lantas menyambut Walsh di Indonesia untuk membicarakan bisnis tersebut.


Campurkan serpihan emas cincin pernikahan dengan batu di tambang Busang


Pada 1993, sambil menyantap hidangan di salah satu restoran di Indonesia, Guzman dan Felderhoff berhasil mengantongi kontrak proyek senilai US$ 80 ribu atau Rp 904 juta dari Walsh. Bre-X bersedia membeli properti di Busang dan menunjuk Guzman sebagai manajer proyek.
Setelah memperoleh dana dari perusahaan, Guzman membentuk tim khusus dan mulai menarik sampel kandungan emas dari dalam tanah. Setelah sampel dikumpulkan, Guzman mengatakan butuh waktu untuk menganalisa emasnya secara pribadi sebelum dikirimkan ke luar negeri.
Saat itulah, Guzman menghancurkan cincin pernikahannya dan mencampurkan serpihan emas itu dengan sampel batu di Busang. Skema ini disebut `salting` dan berulang kali dilakukan Guzman.
Dia menggunakan rasion sekitar 3 ounce emas untuk setiap ton batu yang digali. Lab analisanya sangat meyakinkan dan membuat Bre-X berhasil mengundang perhatian para investor.








Laporan Guzman, cadangan emas di Busang terus bertambah setiap tahun


Pada 1995, Bre-X melalui Guzman mengklaim cadangan emas yang terkandung di lahan Busang itu berjumlah sekitar 30 juta ounce. Setiap tahun, perusahaan terus meningkatkan potensi cadangan emas di lahan tambang tersebut.
Bahkan pada 1997, Bre-X mengumumkan cadangan emas di tempat tersebut berjumlah 70 juta ounce. Dia mulai membayar penduduk lokal untuk emas yang didulang dari sungai. Selama dua tahun setengah dia menggunakan cara tersebut.
Hipotesa cadangan emas di Bre-X terus naik seiring dengan harga sahamnya. Nilai jual saham di Bre-X melesat pesat di bursa saham Alberta hingga ke level 200 dolar Kanada.

Meski ada audit, Guzman tetap sukses kelabui investor
Para investor yang skeptis dengan bisnis tambang emas itu lantas mengirim auditor independen untuk mengecak komoditas logam mulia tersebut. Kala itu, para auditor menemukan itu bukan emas hasil tambang melainkan logam mulia yang didulan dari sungai.
Namun Guzman tak kehabisan akal, dia membeberkan teori vulkanik yang membuat para investor kembali percaya dan menanamkan modalnya. Harga saham Bre-X kembali melonjak.
Saat itu, Guzman, Felderhoff dan Walsh menjual porsi sahamnya di Bre-X senilai US$ 100 juta. Untung besar yang didulang dari Kalimantan tersebut lalu mengundang kecurigaan Soeharto yang kala itu menjabat sebagai Presiden Indonesia.

Mantan Presiden Indonesia Soeharto membongkar skema penipuan Guzman


Pada Maret 1997, penipuan yang dijalankan Guzman mulai menghadapi konflik dengan Soeharto yang tidak mau Busang dikuasai sendiri oleh Bre-X. Pemerintah Indonesia lalu mengubah izin eksplorasi Bre-X di Busang.
Campur tangan pemerintah Indonesia ini menjadi awal dari akhir skandal penipuan Bre-X. Perusahaan asal Kanada itu setuju untuk bekerjasama dengan perusahaan tambang AS, Freeport-McMoRan Copper & Gold.
Bre-X hanya diizinkan mengelola 45% kendali pengelolaan tambang tersebut dan sisanya dikelola Free Port. Saat itu saham Bre-X sempat anjlok hingga miliaran dolar.
Guzman bahkan sempat dituduh menyebabkan kebakaran di seluruh kantornya guna menghancurkan seluruh barang bukti dan dokumennya.

Ketahuan Menipu, Guzman dianggap bunuh diri 
Untuk memperbaiki citra perusahaan, Guzman lantas menunjukkan sampel batu dan serpihan emas pada para investor. Harga saham pun kembali naik dan para investor merasa sangat senang.
Tapi setelah melakukan beberapa kali pengeboran, para penambang Freeport tak menemukan satu pun serpihan emas di Busang. Kecurigaan pun mencuat, Freeport menuntut Guzman untuk menjelaskan situasi terebut.
Guzman langsung diterbangkan menggunakan helikopter ke Busang. Saat itu, satu-satunya orang yang bersama dia hanyalah pilot helikopter.
Pilot tersebut hanya membuang pandangannya sebenatar dan saat melihat ke belangkang, Guzman sudah tidak ada. Setiap orang menyimpulkan bahwa Guzman melompat ke belantara hutan di bawahnya.
Beberapa hari kemudian, tim penyelamat Indonesia berhasil menemukan tubuh Guzman yang sudah tak bernyawa. Kabarnya, tubuh Guzman sudah tidak berbentuk, membusuk dan sebagian anggota tubuhnya telah dicabik-cabik binatang di hutan.
Keluarga Guzman bahkan tidak diizinkan untuk melihat jenazahnya. Meski demikian, banyak hasil investigasi yang mencurigai kematian Guzman palsu dan dia masih hidup bersembunyi di suatu tempat.

Tanpa jawaban, tanpa emas, harga saham turun hingga ke level nol
Setelah pengumuman kematian Guzman, Walsh membantah mengetahui apapun soal penipuan tersebut. Dia lalu pindah ke Bahamas dan meninggal karena serangan jantung dua tahun kemudian.
Sementara Felderhof merupakan satu-satunya yang dituduh bersalah atas penipuan tersebut. Setelah keluar dari penjaga dia tinggal di Cayman Island dengan perjanjian khusus dengan pemerintah Kanada.
Hingga saat ini, banyak orang yang yakin Guzman maish hidup. Salah satu pakar mengatakan, Indonesia merupakan tempat yang mudah untuk hilang dan bersembunyi.
Setelah kejadian itu, harga saham Bre-X ambruk hingga ke level nol dan membuat banyak investor mengalami rugi besar karenanya
Hasil akhirnya: pengolahan Busang tetap dipegang oleh Bre-X (45% saham), bersama Freeport – McMoran (15%), Nusamba (30%) dan Pemerintah Indonesia (10%). Kali ini Barrick Corp yang ditendang.

“Kasus Busang ini menjadi menarik karena di sini benar-benar terlihat keserakahan orang-orang yang terlibat di dalamnya.  Sangat disesalkan bahwa nama negara kita tercinta – Indonesia turut terseret di dalamnya dengan konotasi negatif. Pemerintah Indonesia sekarang harus belajar pula dari kasus ini. Indonesia negara yang kaya akan berbagai sumber daya alam dan sepatutnya seluruh kekayaan alam ini dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat sebesar-besarnya.”